ATHLETIC TRACK GELORA BANDUNG LAUTAN API

Areal atletik track mungkin kurang populer disebagian suporter bola dikarenakan keberadaannya mengganggu dan memperlebar jarak pandang.

MEMINDAHKAN GUNUNG - PROYEK STADION GEDEBAGE

Pekerjaan Tanah Proyek Stadion Gedebage bisa dibilang Pekerjaan dominan dari segi waktu karena disini paling banyak menghabiskan waktu untuk konstruksi bayangkan sebanyak lebih dari 400 ribu meter kubik tanah dipindahkan dari gunung2 sekitar.

Green Material - Kayu Sintetis Beton, Penyelamat Kayu

Conwood hadir dengan inovasinya. Sebuah solusi bagi Anda yang menginginkan material kayu sebagai bagian dari rumah Anda, namun lebih tahan lama. Ya, material satu ini dibuat semirip mungkin dengan kayu, mulai dari tampilannya hingga teksturnya. Nyatanya, material ini terbuat dari semen.

KELAPA GADING SQUARE CITY HOME

Kelapa Gading Square Cityhome adalah apartemen yang terdiri dari 24 lantai dan 11 tower dimana terdiri dari podium dan tower . Apartemen ini merupakan salah satu dari megablock Kelapa Gading Square

JASA RANCANG BANGUN

dengan didukung tenaga yang handal dari tim pro-constructions.blogspot.com kami menawarkan jasa desain untuk kebutuhan perusahaan atau personal..

Wednesday, August 24, 2016

Penggunaan Stadion sebagai Arena Multifungsi tanpa merusak lapangan.




























































Menyelenggarakan event di sebuah stadion merupakan sebuah keharusan di industri sepakbola sekarang ini , sehingga tidak bisa dielakkan lapangan rumput yang hijau harus juga multifungsi sebagai tempat sebuah event berlangsung baik sebagai kanvas elektrik atau sebagai tempat panggung dan penonton . Disini lah letak pentingnya pengelolaan terhadap rumput yang maksimal dan diharapkan sebuah konser atau event yang berlangsung diatas lapangan rumput tidak merusak rumput dibawahnya. 

Banyak produk grass cover yang beredar di pasaran yang paling penting adalah bisa mengakomodir kebutuhan rumput terhadap udara dan sinar matahari.Gelora Bung karno yang merupakan stadion terbesar di Indonesia pun punya manajemen yang memadai. seperti suksesnya konser one direction tanggal 25 maret 2015 yang sempat menimbulkan polemik karena 2 hari setelah itu akan diadakan piala AFF di tempat yang sama ,  toh ternyata tidak bermasalah walaupun rumput telah ditutup seminggu lebih dan kedua event berjalan lancar, 








 Kuncinya, terletak pada Grass Cover yang menjaga rumput tetap hijau karena cahaya matahari dan air tetap bisa masuk ke rumput melalui sela-sela rangka pelindung itu. Kondisi rumput pun terlihat normal, begitu juga dengan permukaan tanah disana.



Itu contoh dalam negeri untuk contoh luar negeri mungkin sangat jauh bila dibandingkan dengan stadion di indonesia tapi perlu kita pelajari juga , perbedaan utama di Luar negeri terutama di klub2 liga utama sepakbola dan stadion merupakan sebuah industri bukan hanya sebagai hiburan. Pemakaian stadion disana sangat multifungsi selain dipakai sebagai lapangan bola besoknya bisa digunakan untuk pertandingan tinju dan konser Cuma dalam jeda sehari, pemakaian grass cover cukup cepat karena tinggal taruh dan akan mengunci tiap panel sehingga bisa dipasang kurang dari sehari. Ini contoh stadion wembley dipakai lapangan bola besoknya langsung dipakai sebagai pertandingan tinju dalam waktu 18 jam saja.




Rata-rata stadion Liga Primer Inggris misalnya, sudah menggunakan jenis rumput dan konstruksi yang jauh lebih maju dibandingkan GBK. Teknologi drainase sudah diaplikasikan dan juga dengan menggunakan rumput artifisial.

Kembali mengingatkan saja, rumput artifisial ini tidak harus selalu rumput sintetis, tapi juga tetap rumput asli yang ditanam pada medium yang bukan tanah stadion, sehingga sewaktu-waktu rumput dapat diangkat, digulung, maupun diganti dengan mudah. Ini lah yang menjadi faktor pembeda utama antara GBK, GBLA dengan stadion modern disana.
Di GBLA rumput menggunakan Zoysia matrella dengan menggunakan media tanam sekaligus drainase yaitu pasir dengan tebal ± 20 cm . Penanaman dengan cara stolon atau penanaman satu persatu tiap batang tiap jarak yang dientukan.




Penanaman model seperti di GBLA ini cukup lama 6 hingga 8 bulan sehingga menghasilkan layer (lapisan) yg satu kesatuan antara media tanam pasir dengan akar zoysia matrella . Layer seperti ini merupakan kunci drainase dari sebuah lapangan sepakbola dengan rumput natural . Lapisannya  yang membutuhkan proses yang begitu lama membuat lapisan yang cukup kuat sehingga membuat rumput bisa digulung seperti karpet.





Untuk di GBLA yang akan menjadi venue ceremony pembukaan dan Penutupan PON , sangat disayangkan di lapangan yang akan dibuat kanvas elektrik menggunakan multipleks sebagai medianya. Ini mengingatkan pada seagames 2011 di Jakabaring yang mengakibatkan lapangan rusak selama beberapa bulan itu pun sempat lempar melempar tanggung jawab masalah dana perbaikan . Tapi yang jadi masalah lagi hasil yang didapatkan dari perbaikan   rumput itu stadion jakabaring drainasenya gak sebagus dulu karena mereka Cuma mengganti rumput padahal media tanam yang lama sudah penuh dengan akar yang mati dari rumput yang lama sehingga sulit menyatu dengan rumput baru.

PON riau malah lebih parah lagi setelah penutupan PON stadion malah tidak pernah difungsikan lagi karena banyak faktor non teknis, tapi disana Panitia pembukaan PON mulai menutup dengan multiplek 7 hari sebelum acara bukan 25 hari sebelum acara ceremony.



Di media ada yang bilang penggunaan multipleks standar internasional mari kita lihat event terdekat di olimpiade 2016 di maracana yang menggunakan grass cover juga di pembukaan dan penutupan dan hebatnya lagi stadion maracana sebagai event pertandingan2 sepakbola sampai pertandingan final utama sepakbola di maracana juga dan Cuma berjeda 2 hari saja dengan penutupan olimpiade Rio 2016 dan satu hal mereka juga menggunakan kanvas elektrik .







Pesan untuk Panitia dan penyelenggara PON kami warga bandung mendukung PON jabar pasti mendukung PON jabar sebagai etalase dan event kebanggaan di Indonesia tapi jangan mengulang blunder2 masa lalu kami mengharapkan lebih profesional dalam mengelola lapangan rumput karena fasilitas lapangan Internasional di Indonesia sudah sangat sedikit. Mari kita bersama menjaga GBLA  dan Rawatlah stadion kami .

Penulis admin @GBLAStadium yang merupakan #stadiumlover